Kenapa badai yang menghantam wilayah pantai timur AS, seperti New York, dinamai Badai Sandy? Bagaimana badai-badai tersebut mendapatkan nama?
Apakah ada aturannya untuk menamai badai? Contoh saja pada tahun 2005,
badai yang melanda wilayah Florida, Mississipi, dan Alabama, Amerika
Serikat, bernama badai Katrina, sementara badai yang baru saja menghantam wilayah pantai timur AS, seperti New York, dinamai Badai Sandy.
Ternyata penamaan badai punya sejarah yang panjang. Menurut Ivan R Tannehill, seorang letnan yang kemudian menjadi ilmuwan cuaca dalam bukunya Hurricane,
mengungkapkan bahwa penamaan badai awal mulanya berasal dari tradisi
masyarakat sekitar Karibia. Pada awalnya, nama badai dinamai berdasarkan
nama santa dalam agama Katolik. Contohnya seperti badai yang melanda
Puerto Rico pada tanggal 26 Juli 1825 dinamai badai Santa Ana, sementara itu badai yang melanda di wilayah yang sama pada tahun 1876 dinamai badai San Felipe.
Dalam pemberian nama tersebut, antara badai satu dengan badai yang lain
bisa saja mempunyai nama yang sama. Contohnya badai yang melanda Puerto
Rico pada tahun 1876 dinamai badai San Felipe I, sementara badai yang melanda wilayah yang sama pada tahun 1928 dinamai badai San Felipe II.
Selanjutnya, terdapat perubahan sistem
penamaan pada badai. Setiap wilayah pembentukan badai memiliki sistem
penamaan yang berbeda. Di Amerika Serikat, penamaan badai pernah
dilakukan berdasarkan titik koordinat tempat badai terbentuk. Namun pada
akhirnya sistem tersebut akhirnya juga diubah dikarenakan sulit
diingat. Dan juga terdapat banyak potensi kesalahan saat menyebut sebuah
badai. Dan pada tahun 1953, penamaan badai di Pasifik mulai didasarkan
pada nama-nama perempuan. Sistem ini kemudian diadopsi oleh National Hurricane Center atau yang disingkat NHC yang berlokasi di Amerika Serikat untuk memberi nama badai yang terbentuk di wilayah Atlantik.
Nama yang digunakan untuk badai
berdasarkan urutan sesuai alfabet setiap tahunnya, untuk yang berawalan
Q, U, X, Y dan Z tidak digunakan. Sejumlah 21 nama sudah disiapkan untuk
setiap tahun. Jika ternyata ada lebih dari 21 badai, penamaan badai
selanjutnya didasarkan pada aksara Yunani, seperti Alpha, Beta, dan
seterusnya. Sejumlah nama badai untuk wilayah Atlantik sudah disusun NHC
untuk jangka waktu 6 tahun kedepan. Jadi, dalam kurun waktu 7 tahun,
akan ada nama badai yang digunakan lagi. Dan nama badai tidak akan
digunakan lagi, jika badai mengakibatkan dampak bencana yang sangat
buruk. Misalnya, nama badai Katrina.
Lalu, kenapa badai yang menghantam wilayah pantai timur AS baru-baru ini diberi nama Badai Sandy?
Untuk tahun 2012, sejumlah nama telah digunakan untuk badai sebelumnya, seperti Alberto, Beryl, dan Chris. Badai Sandy merupakan badai ke-18 yang terjadi di tahun 2012. Nama Sandy yang digunakan sesuai dengan yang telah disusun.
Untuk tahun 2012, sejumlah nama telah digunakan untuk badai sebelumnya, seperti Alberto, Beryl, dan Chris. Badai Sandy merupakan badai ke-18 yang terjadi di tahun 2012. Nama Sandy yang digunakan sesuai dengan yang telah disusun.
Badai Sandy pada dasarnya merupakan
sebuah fenomena siklon tropis. Fenomena ini terbentuk akibat adanya
faktor suhu yang hangat di permukaan laut, kelembaban udara, serta angin
akibat rotasi Bumi. Untuk Siklon tropis memiliki istilah sendiri
berdasarkan tempat terbentuknya serta kekuatannya. Di Samudera Hindia,
siklon tropis disebut sebagai siklon tropis saja. Hurricane merujuk pada
siklon tropis yang terbentuk di Atlantik, sementara Taifun di Samudera
Pasifik Barat Daya.
Tidak hanya NHC yang berhak menamai siklon tropis. Tropical Cyclone Warning Center atau yang disingkat TCWC di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) juga punya hak memberikan nama siklon tropis. TCWC BMKG bertugas
menamai siklon tropis yang terbentuk di titik koordinat 0-10 derajat LS
dan 90-125 derajat BT. TCWC BMKG sendiri sudah menyusun nama-nama
siklon yang diambil dari nama-nama bunga, seperti Flamboyan, Anggrek,
dan Cempaka. Ada juga yang menggunakan nama-nama buah untuk nama siklon,
seperti Anggur, Belimbing, dan Duku.
sumber : ilmupengetahuan.org
sumber : ilmupengetahuan.org
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !