KLIKDOKTER.com – Gula di kopi dan teh pagi hari. Tambah gula lagi di makanan penutup makan siang Anda. Semakin tambah gula lagi di soft drink kesukaan Anda
di siang bolong sebagai pemuas dahaga. Tambah lagi gula di kue tiramisu
sore hari. Masih tambah lagi gula di minuman Anda di malam hari ketika
nongkrong dengan teman-teman. Dan belum lagi ditambah kandungan gula
yang terdapat di makanan Anda lainnya. Tanpa sadar Anda telah
mengkonsumsi gula dalam sehari 2x melebihi batas yang cukup diperlukan
tubuh. Berbahayakah?
Jelas berbahaya, ini 10 alasannya:
-
Gula dapat membuat Adiksi
Menurut Dr. Robert Lustig seorang endocrinologist, gula
dapat menstimulasi otak mengeluarkan dopamin sama dengan proses adiksi
yang ditimbulkan oleh kokain dan heroin. Oleh karena itu, saat kita
mengkonsumsi gula kita akan merasa “ketagihan untuk mengkonsumsi gula
lagi”.
-
Terlalu banyak Gula meningkatkan risiko Kanker
Sebuah protokol yang diterbitkan oleh American Cancer Society menyebutkan bahwa ada hubungan antara gula dengan peningkatan obesitas dan insulin yang dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Gula buruk untuk Jantung
Studi menunjukkan bahwa gula yang tinggi akan membentuk kadar trigliserida yang tinggi dan mengurangi kadar HDL (high density lipoprotein kolestrol baik).
Oleh sebab ini American Heart Association (AHA) menganjurkan tidak
mengkonsumsi lebih dari 6 sendok teh gula dalam sehari (100 kalori)
untuk perempuan dan 9 sendok teh (150 kalori) untuk pria.
-
Membuat Gemuk
Semua pemanis buatan mengandung kalori dan tidak
mengandung vitamin, mineral apalagi serat. Sebuah studi menyebutkan
bahwa gula tinggi dapat meningkatkan lemak pada perut yang terkait dengan penyakit jantung dan diabetes.
-
Gula dapat merusak Hati
Saat kita mengkonsumsi minuman atau makanan dengan kadar gula maka
insulin akan keluar dari dalam tubuh, oleh karena keluarnya insulin ini
maka hati akan secara otomatis mengambil gula dan merubahnya ke dalam
bentuk glikogen. Glikogen nantinya akan dirubah menjadi lemak. Oleh karena perubahan menjadi lemak ini, maka akan timbul risiko fatty liver (hati berlemak).
-
Gula meningkatkan resiko batu ginjal
Menurut penelitian, dengan hanya mengkonsumsi satu gelas minuman manis dalam sehari dapat meningkatkan risiko batu ginjal sebanyak 25%. Maka dari itu disarankan harus lebih banyak mengkonsumsi cukup air putih saja.
-
Gula buruk untuk senyuman
Saat gula bercampur dengan bakteri di dalam mulut, akan
diproduksi asam. Menurut American Dental Association, asam ini dapat
menyerang gigi selama 20 menit atau lebih. Asam inilah yang
berkontribusi dalam rusaknya gigi.
-
Terlalu banyak gula memicu jerawat
Hubungan antara makanan dengan pertumbuhan jerawat memang
kontroversial. Para peneliti dari Journal of the Academy of Nutrition
and Dietetics berpendapat bahwa tingginya gula darah dapat memicu hormon
yang menyebabkan produksi minyak, yang dapat memperburuk kondisi jerawat.
-
Gula menyebabkan keriput
Dr. Nicholas Perricone seorang dokter spesialis
anti-aging berpendapat bahwa, gula dapat memecah kolagen dan elastin,
yaitu kumpulan protein yang membuat kulit menjadi kenyal dan kencang.
-
Gula menyebabkan perasaan lapar
Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan oleh Yale School
of Medicine menyebutkan bahwa glukosa dapat menekan bagian otak kita
yang membuat kita ingin makan, namun fruktosa mengakibatkan sebaliknya. Fruktosa (gula) memicu keadaan makan berlebih dengan cara menghilangkan kemampuan kita untuk menekan rasa lapar.
Gula dapat membuat Adiksi
Menurut Dr. Robert Lustig seorang endocrinologist, gula
dapat menstimulasi otak mengeluarkan dopamin sama dengan proses adiksi
yang ditimbulkan oleh kokain dan heroin. Oleh karena itu, saat kita
mengkonsumsi gula kita akan merasa “ketagihan untuk mengkonsumsi gula
lagi”.
Terlalu banyak Gula meningkatkan risiko Kanker
Sebuah protokol yang diterbitkan oleh American Cancer Society menyebutkan bahwa ada hubungan antara gula dengan peningkatan obesitas dan insulin yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Gula buruk untuk Jantung
Studi menunjukkan bahwa gula yang tinggi akan membentuk kadar trigliserida yang tinggi dan mengurangi kadar HDL (high density lipoprotein kolestrol baik).
Oleh sebab ini American Heart Association (AHA) menganjurkan tidak
mengkonsumsi lebih dari 6 sendok teh gula dalam sehari (100 kalori)
untuk perempuan dan 9 sendok teh (150 kalori) untuk pria.
Membuat Gemuk
Semua pemanis buatan mengandung kalori dan tidak
mengandung vitamin, mineral apalagi serat. Sebuah studi menyebutkan
bahwa gula tinggi dapat meningkatkan lemak pada perut yang terkait dengan penyakit jantung dan diabetes.
Gula dapat merusak Hati
Saat kita mengkonsumsi minuman atau makanan dengan kadar gula maka insulin akan keluar dari dalam tubuh, oleh karena keluarnya insulin ini maka hati akan secara otomatis mengambil gula dan merubahnya ke dalam bentuk glikogen. Glikogen nantinya akan dirubah menjadi lemak. Oleh karena perubahan menjadi lemak ini, maka akan timbul risiko fatty liver (hati berlemak).
Saat kita mengkonsumsi minuman atau makanan dengan kadar gula maka insulin akan keluar dari dalam tubuh, oleh karena keluarnya insulin ini maka hati akan secara otomatis mengambil gula dan merubahnya ke dalam bentuk glikogen. Glikogen nantinya akan dirubah menjadi lemak. Oleh karena perubahan menjadi lemak ini, maka akan timbul risiko fatty liver (hati berlemak).
Gula meningkatkan resiko batu ginjal
Menurut penelitian, dengan hanya mengkonsumsi satu gelas minuman manis dalam sehari dapat meningkatkan risiko batu ginjal sebanyak 25%. Maka dari itu disarankan harus lebih banyak mengkonsumsi cukup air putih saja.
Menurut penelitian, dengan hanya mengkonsumsi satu gelas minuman manis dalam sehari dapat meningkatkan risiko batu ginjal sebanyak 25%. Maka dari itu disarankan harus lebih banyak mengkonsumsi cukup air putih saja.
Gula buruk untuk senyuman
Saat gula bercampur dengan bakteri di dalam mulut, akan
diproduksi asam. Menurut American Dental Association, asam ini dapat
menyerang gigi selama 20 menit atau lebih. Asam inilah yang
berkontribusi dalam rusaknya gigi.
Terlalu banyak gula memicu jerawat
Hubungan antara makanan dengan pertumbuhan jerawat memang
kontroversial. Para peneliti dari Journal of the Academy of Nutrition
and Dietetics berpendapat bahwa tingginya gula darah dapat memicu hormon
yang menyebabkan produksi minyak, yang dapat memperburuk kondisi jerawat.
Gula menyebabkan keriput
Dr. Nicholas Perricone seorang dokter spesialis
anti-aging berpendapat bahwa, gula dapat memecah kolagen dan elastin,
yaitu kumpulan protein yang membuat kulit menjadi kenyal dan kencang.
Gula menyebabkan perasaan lapar
Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan oleh Yale School
of Medicine menyebutkan bahwa glukosa dapat menekan bagian otak kita
yang membuat kita ingin makan, namun fruktosa mengakibatkan sebaliknya. Fruktosa (gula) memicu keadaan makan berlebih dengan cara menghilangkan kemampuan kita untuk menekan rasa lapar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !